Begini Sejarah Corat-Coret Seragam Sekolah Setelah Kelulusan


Budaya cora-coret seragam sekolah saat kelulusan sepertinya sudah melekat di kalangan para pelajar di Indonesia. Bagi siswa SMP atau SMA yang baru lulus, corat-coret baju seragam sudah menjadi hal yang wajib dilakukan. Tapi tahu tidak sebenarnya budaya ini sudah ada sejak dua puluh tahun lalu?

Dikutip dari berbagai sumber, budaya corat-coret dimulai pada tahun 1990-an sejak diberlakukannya Ebtanas. Ide corat-coret muncul sebagai bentuk pelampiasan dari rasa stres setelah ujian yang dianggap beban berat.


Hal itu diungkapkan oleh Sutarno, lulusan SMA tahun 1973. Ia mengatakan pada masanya belum ada corat-coret baju seragam. Tapi sekitar tahun 1990-an budaya ini mulai ada dan semakin lama semakin marak.

Aksi corat-coret sering dilakukan dengan konvoi bersama di jalan hingga mengganggu ketertiban umum. Mirisnya lagi, kadang aksi corat-coret dilakukan sebelum ada pengumuman kelulusan.


Pada tahun 1996-1997, untuk menghindari aksi corat-coret dan konvoi, pengumumam kelulusan akan dikirim ke rumah dan siswa dilarang pergi ke sekolah. Tapi nyatanya banyak siswa yang tetap ke sekolah untuk merakayan kelulusan mereka.

Dari situlah awal mula budaya corat-coret seragam sekolah setelah kelulusan.

Thanks for reading Begini Sejarah Corat-Coret Seragam Sekolah Setelah Kelulusan

Postingan terkait: